Operasi Penjumlahan, Pengurangan,
Perkalian, dan Pembagian pada Bilangan
Pecahan dengan Menggunakan Alat Peraga Mika Pecahan
1.
Alat
dan Bahan:
Mika,
Spidol, dan Penggaris
2.
Peraturan:
Satu
lembar mika bernilai satu
Satu lembar mika digunakan untuk mewakili
satu bilangan pecahan
3.
Cara
Menggunakan Alat Peraga:
a. Penjumlahan
·
Penjumlahan
dengan penyebut yang sama
Contoh:
+ =
Menyatakan
bilangan
Siapkan satu lembar
mika dan garis menjadi tiga bagian sama besar dengan menggunakan spidol.
Arsir satu dari tiga
bagian tersebut
|
|
|
Menyatakan
bilangan
Siapkan satu lembar
mika dan garis menjadi tiga bagian sama besar dengan menggunakan spidol.
Arsir dua dari tiga
bagian tersebut
|
|
|
Menjumlahkan
dua bilangan pecahan
Bilangan pecahan dan memiliki penyebut yang
sama, maka dalam operasi tersebut mika ditumpuk dengan mika .
Lembar mika kedua diletakkan diatas lembar mika
pertama dengan syarat bagian yang diarsir dari masing-masing mika tidak saling
menutupi.
|
|
|
Dari gambar tersebut
terlihat bahwa tiga bagian terarsir seluruhnya, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil penjumlahan dari + adalah .
Satu lembar mika menyatakan nilai bilangan 1. Pecahan memenuhi satu lembar
mika. Mika tersebut dapat memberi gambaran yang nyata, bahwa sama dengan 1.
·
Penjumlahan
dengan penyebut yang berbeda
Contoh: + = ....
Menyatakan
bilangan
Siapkan satu lembar
mika dan garis menjadi tiga bagian sama besar dengan menggunakan spidol.
Arsir satu dari tiga
bagian tersebut
|
|
|
Menyatakan
bilangan
Siapkan satu lembar
mika dan garis menjadi dua bagian sama besar dengan menggunakan spidol.
Karena pecahan memiliki
perbedaan penyebut, maka arsir satu dari dua bagian dengan warna yang berbeda
dari mika pertama.
|
|
Menjumlahkan
dua bilangan pecahan
Lembar mika kedua diletakkan diatas lembar mika
pertama dengan syarat bagian yang diarsir dari masing-masing mika tidak saling
menutupi. Setelah kedua mika tersebut diletakkan secara bertu,pukan, maka akan
terlihat bagian yang tidak diarsir.
|
|
|
Ambil satu lembar mika
dan letakkan di atas tumpukan mika dan,
lalu
gambar bagian yang tidak diarsir tersebut
|
|
Buat garis dengan
ukuran yang sama dengan bagian yang
tidak diarsir, hingga memenuhi
lembaran mika tersebut.
|
|
|
|
|
|
Letakkan mika tersebut
diatas tumpukan mika mika dan
|
|
|
|
|
|
Mika tersebut
menunjukkan bahwa pecahan senilai dengan tiga
dari enam bagian atau .
Pecahan
senilai dengan dua dari
enam bagian.
(Mika pecahan juga
sekaligus dapat mengkonkretkan konsep pecahan senilai pada siswa.)
Dengan menggunakan mika pecahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil penjumlahan dari dan adalah
b. Pengurangan
Peraturan:
Prinsip pengurangan
dengan menggunakan alat peraga ini adalah
meletakkan dua mika yang mewakili dua bilangan pecahan, dengan bagian
yang diarsir saling bertumpukan. Hasil
pecahan merupakan bagian mika yang diarsir satu warna sebagai pembilang, dan
bagian mika yang tidak diarsir 2 warna.sebagai penyebut.
Contoh: - = ....
Menyatakan bilangan
Siapkan
satu lembar mika dan
garis menjadi delapan bagian sama
besar dengan menggunakan spidol.
Arsir lima dari delapan
bagian tersebut
|
|
|
|
|
|
|
|
.
Menyatakan
bilangan
Siapkan
satu lembar mika dan
garis menjadi empat bagian sama
besar dengan menggunakan spidol.
Bilangan pecahan yang akan dioperasikan memiliki perbedaan penyebut, maka arsir
dengan warna berlainan.
Arsir dua dari empat bagian
tersebut.
|
|
|
|
.
Operasi
pengurangan dua bilangan pecahan
Letakkan
mika pertama dan kedua saling bertumpukan, dengan bagian yang diarsir
diletakkan saling bertumpukan pula.
|
|
|
|
|
|
|
|
.
Bagian
mika yang diarsir dengan satu warna (kuning) sebanyak satu bagian, sedangkan
bagian mika yang tidak diarsir dua warna sebanyak empat bagian.
Dari
gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil dari - adalah
c. Perkalian
Peraturan:
Apabila operasi
perkalian melibatkan dua bilangan
pecahan, maka satu bilangan pecahan diilustrasikan secara vertikal sedangkan
yang lain secara horizontal.
Contoh:
x = ....
Menyatakan
bilangan
Bilangan dilustrasikan secara
vertikal
Siapkan
satu lembar mika dan
garis menjadi tiga bagian sama
besar dengan menggunakan spidol.
Arsir satu dari tiga bagian
tersebut
|
|
|
Menyatakan
bilangan
Bilangan dilustrasikan secara
horizontal
Siapkan
satu lembar mika dan
garis menjadi tiga bagian sama
besar dengan menggunakan spidol.
Arsir dua dari tiga bagian
tersebut
|
|
|
Hasil
perkalian
Hasil perkalian dapat diketahui
dengan meletakkan kedua mika tersebut secara bertumpukan. Pembilang merupakan
bagian yang diarsir dua warna, sedangkan penyebut dapat diketahui dengan
menghitung semua bagian yang terbentuk dari tumpukan mika tersebut.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
Hijau (kuning + biru)
penyebut. Berjumlah 2 bagian
Semua kotak yang
terbentuk 9 bagian
Maka dapat disimpulkan
hasil dari x adalah
d. Pembagian
Peraturan:
Apabila operasi
pembagian melibatkan dua bilangan
pecahan, maka satu bilangan pecahan diilustrasikan secara vertikal sedangkan
yang lain secara horizontal.
Contoh:
: = ....
Menyatakan
bilangan
Siapkan satu lembar
mika, buat garis horizontal yang membagi mika tersebut menjadi delapan bagian
sama besar. Arsir lima dari delapan bagian tersebut.
|
|
|
|
|
|
|
|
Menyatakan
bilangan
Siapkan satu lembar
mika, buat garis vertikal yang membagi mika tersebut menjadi enam bagian sama
besar. Arsir dua dari enam bagian tersebut.
|
|
|
|
|
|
Hasil
pembagian
Letakkan dua buah mika
tersebut secara bertumpukan. Pembilang merupakan bagian yang diarsir secara
horizontal. Penyebut merupakan bagian yang diarsir secara vertikal.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Pembilang (bagian berwarna kuning + hijau) = 30 bagian
Penyebut (bagian berwarna biru + hijau) = 16 bagian
Jadi, hasil operasi : adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar